Powered By Blogger

Rabu, 24 Agustus 2011

Boks

Kondisi SPBU Di Kota Bangko Paska Ditertibkan Tim Gabungan

Antrean SPBU Mulai Sepi, Para Spekulan Tak Bisa Berkutik

Pemerintah Kabupaten Merangin, mulai serius menanggapi kondisi Antrean panjang di SPBU, seakan tak pernah menyerah Tim gabungan bentukan Pemkab terus menertibkan spekulan, usaha tersebut mulai membuahkan hasil. Bagaimana kondisinya saat ini?

ANDI PRIMA PUTRA-Bangko

Operasi penertiban Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU dalam kota bangko mulai berjalan normal, hal in terlihat pada dua hari belakangan, para pengantri yang selama ini dihiasi oleh para spekulan dengan mengunakan motor gede alias motor besar sudah tidak terlihat lagi berjejer banyak. Adanya Tim gabungan dari TNI,Polri dan Instansi terkait lainnya di SPBU juga membuat para spekulan tak bisa berkutik lagi.
Pantauan Radar Sarko kemarin (14/8), Masyarakat yang akan membeli BBM, baik solar atau premium tidak lagi menunggu antrian lama, sekitar lima menit saja, pengantri sudah keluar dari antrean. Hal ini jauh berbeda sebelum adanya operasi penertiban karena membutuhkan waktu 45 menit hingga satu jam untuk mendapatkan premium. Hal yang sama juga terlihat di SPBU Sungai Misang Bangko.
Untuk SPBU Pematang Kandis, ada tiga pompa premium yang dioperasikan. Biasanya, hanya dua pompa. Begitu juga dengan pembagian antrian, motor bebek dan motor besar dibagi dua penjejeran jalur. "Ini untuk mempermudah dan lebih memperlancar lagi, makanya kita pecah untuk motor besar dan kecil," ujar Kasi Migas ESDM Merangin, Ahmad Thaulon saat dibincangi Radar Sarko di SPBU pematang Kandis bangko kemarin.
Tidak hanya Ahmad Toulon, dua kepala dinas leading sektor dari kelancaran BBM Subsidi yakni Kadis ESDM Markoni dan Kadis perindagkop Nasution juga terlihat turun langsung bergabung bersama Tim Gabungan di SPBU pematang Kandis.
Nasution mengaku, walaupun sudah tertib, namun masih ada beberapa spekulan yang masih terindikasi bermain BBM bersubsidi, hal ini terlihat pada sabtu (13/8) pekan lalu, "Saat ke SPBU Sungai Misang kemarin (Sabtu 13/8. red), saya masih mendapati sebuah mobil Carry warna hitam. Di dalam mobil tersebut, ada bak tangki modifikasi. Isinya ditaksir mencapai 1 ton lebih," akunya kepada Radar Sarko, Minggu (14/8).
Ia menceritakan, melihat kondisi tersebut, sempat meminta aparat dari Tim Gabungan untuk menegur. Namun, sepertinya ada rasa takut. Diduga, mobil tangki modifikasi tersebut adalah milik spekulan yang mempunyai bekingan.
"Kalau di SPBU ini (Pematang Kandis) tidak terlalu sulit untuk menertibkannya. Sementara kalau di Sungai Misang, memang butuh kekuatan ekstra, alhamdulillah semoga tertib seperti untuk selamanya, agar kita tidak repot terus mengurusi ini terus," ungkap Nasution.
Lantas bagaimana dengan di pedesaan? Apakah juga sama kondisinya dengan kota bangko saat ini?, menangapi hal ini, Nasution mengatakan, adanya kartu kendali adalah salah satu solusi untuk menertibkan penyaluran BBM Bersubsidi untuk warga pedesaan,” itulah gunanya kartu kendali yang diberikan dan diurus oleh warga saat ini di kantor ESDM,” pungkasnya.(**)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar