Powered By Blogger

Kamis, 08 September 2011

80 Crosser Bertarung di Lembah Neraka 17 Diantaranya Crosser Nasional BANGKO – Sekitar 80 Crosser dari berbagai daerah kemarin (7/9) bertarung di sirkuit Lembah Penawar Desa Pulau Rengas Kecamatan Bangko Barat pada kejuaraan Mottocross Sumatera Open 2011. Menariknya Kejuaraan yang berlangsung pada sirkuit yang dijuluki Lembah Neraka itu juga hadir 17 Crosser Nasional. Bahkan satu diantaranya Remaja Putri yaitu Anastasya Kirana Putri (13) yang berasal dari Surabaya. Pada kejuaraan ini panitia memberikan hadiah berupa tropy dan uang pembinaan senilai Rp 40 juta kepada pemenang. Usai acara pembukaan yang dilakukan oleh Bupati Merangin Nalim. Para Crosser nasional menjadi peserta pertama yang di beri kesempatan menunjukkan kebolehannya disirkuit tersebut. Ribuan penonton yang tadinya berdiri diluar arena sirkuit langsung berhamburan menuju pinggir sirkuit saat balapan akan dimulai. Dalam adu unjuk kebolehan ini, panitia memberikan 10 laps(putaran) bagi para Crosser nasional. Dari 10 laps tersebut, Crosser asal Bandung yang tergabung dalam club Bima Sari Haskib, Aep Dadang, berhasil menyingkirkan 17 peserta lainnya. Ditemui usai balapan kemarin, Aep Dadang mengaku kagum atas sirkuit yang baru saja ditaklukkannya. ”Saya bangga bisa hadir ditempat ini, saya yakin sirkuit ini nantinya bisa membuat ajang dilevel Nasional,” kata pria yang sudah lima juara Nasional ini. hanya saja, katanya, sirkuit tersebut sedikit kurang lebar sehingga menyulitkan pembalap dalam memacu kendaraannya. ”Tapi untuk kejuaraan motor cross sudah lumayan, kalau saja dilebarkan saya yakin sirkuit ini bisa membuat ajang setara level Nasional,” katanya. Ketua panitia Barlep, saat dibincangi Radar Sarko menyebutkan jika kegiatan kejuaraan itu merupakan agenda rutin tahunan Pulau Rengas Motocross Club (PRMC). ”Ini merupakan yang ke empat belas kalinya even kejuaraan motor cross digelar di sirkuit ini,” sebutnya. Selain untuk perlombaan olahraga, lanjutnya kegiatan yang digelarnya saat ini juga merupakan ajang mencari bakat crosser lokal guna bisa ditampilkan ke level yang lebih tinggi. ”Makanya kita undang pembalap Croser Nasional agar Crosser lokal bisa melihat aksi mereka sehingga bisa belajar dari para crosser nasional ini,” tuturnya. Kegiatan yang digelar itu katanya, juga merupakan salah satu cara memperkenalkan daerah Kabupaten Merangin pada daerah lainnya. ”Jika didukung oleh Pemkab Merangin, kita bisa juga membuat ajang ini sebagai ajang dalam memperkenalkan wisata kita kepada daerah lain,” pungkasnya.(and) Lebih Dekat dengan Anastasia Kirana, Crosser Wanita di PRMCC Sumatera Open XIV Sempat Dilarang Ayah, Kini Sering Tampil Dikejuaraan Internasional Mungkin masih banyak yang merasa asing mendengar nama Crosser wanita Kirana Anastasia. Kirana yang baru berusia 13 tahun itu merupakan satu-satunya crosser wanita di Pulau Rengas Motorcross Club (PRMCC) Sumatera Open XIV. Ia sudah mengenal dunia motorcross sejak usia 5 tahun. Bagaimana kisahnya? ANDI PRIMA PUTRA – Pulau Rengas Ditengah teriknya sinar matahari, kemarin, sekitar pukul 13.00 Wib, hingar bingar suara motor penggaruk tanah menguasai sirkuit Lembah Penawar atau yang dikenal sirkuit Lembah Neraka di Desa Pulau Rengas Kecamatan Bangko Barat. Sedikitnya 80 crosser bertarung untuk menjadi yang terbaik dalam kejuaraan PRMCC Sumatera Open. Dari 80 crosser, 17 diantaranya tercatat sebagai crosser nasional yang kerap mengikuti kejuaraan internasional. Menariknya, dari 17 crosser nasional tersebut, satu diantaranya adalah seorang wanita yang baru menginjak usai 13 tahun. Ya, dia adalah Kirana Anastasia, Crosser Nasional yang masih tercatat sebagai siswi di SMPN 22 Malang Provinsi Jawa Timur. Nyali putri pasangan Arman Van Kempen dan Fabriana Loing memang patut diacungi jempol, turun dikelas 85 cc, ia menjadi satu-satunya crosser wanita dan tak gentar melawan crosser pria. Ketika kejuaraan motorcross dibuka secara resmi oleh Bupati Merangin, Kirana tak tampak ditengah sirkuit lembah penawar . Padahal, Kirana menjadi crosser idola yang dinanti-nantikan kehadirannya oleh masyarakat Kabupaten Merangin. Penasaran, Radar Sarko pun berusaha untuk mencari keberadaan Kirana dengan bertanya kepada panitia pelaksana. Berdasarkan petunjuk yang diberikan, akhirnya Radar Sarko berhasil menemui Kirana yang tengah bersiap mengikuti kejuaraan. Bersama tim dari Jasalindosport, Kirana yang juga ditemani ibunda tercinta ‘bersembunyi’ di mess IPA PDAM yang tak jauh dari sirkuit Lembah Penawar. Diawal pertemuan, Kirana menyambut ramah kedatangan Radar Sarko. Dengan senyum simpulnya, ia menyapa dengan bersahaja dan penuh keakraban. Kirana yang dibesarkan oleh seorang ayah yang juga crosser off road itu telah mengenal mesin penggaruk tanah sejak usia 5 tahun. Saat itu, ia masih duduk dibangku kelas 1 Sekolah Dasar. Bersama anak-anak lainnya, ia kerap berlatih motorcross di Jatim Park. Satu tahun kemudian, ia mengikuti kejuaraan lokal pertamanya di Surabaya. Awalnya, Kirana mengaku tidak mendapatkan izin dari sang ayah. Namun, lambat laun sang ayah melunak dan memperbolehkan Kirana mencoba dunia motorcross. Yang terjadi justru diluar dugaan. Ternyata, Kirana bisa menggaruk tanah hingga ke Filipina dalam kejuaraan FIM UAM Asia Supercross Championships 2007. Ia juga sering tampil di kejuaraan internasional di Thailand, dan Macau,. “Papa awalnya melarang saya mengenali dunia motocross. Tapi, akhirnya papa melunak dan mengizinkan. Waktu pertama kali mengikuti kejuaraan, sebenarnya saya belum tahu apa-apa. Yang saya tahu hanya mengendari motor dengan sebaik mungkin,” ujar Kirana yang lahir di Malang, 29 April 1998. Ketika mengikuti kejuaraan, Kirana mengaku kerap terjatuh. Hanya saja, ia tidak pernah mengalami cedera parah. “Saya tidak berharap dan tidak minta mengalami kecelakaan. Selama ini, saya hanya mengalami cedera ringan. Hanya lecet sedikit saja,” terangnya. Lalu, bagaimana dengan sirkuit Lembah Penawar? “Semua sirkuit memiliki karakteristik masing-masing. Saya sudah mencobanya kemarin pada sesi latihan. Cukup menantang dan saya akan mencoba untuk tampil maksimal,” tambahnya tanpa mematok target muluk. Dilokasi yang sama, Fabriana Loing yang akrab disapa Vela tampak setia menemani putri tercintanya. Meski masih duduk dibangku sekolah, Vela mengaku tak khawatir dengan pendidikan anaknya. Hanya saja, ia kerap merasa was-was saat Kirana mengikuti kejuaraan motorcross. “Sebagai seorang ibu, tentu saya khawatir dengan keselamatan anak saya. Tapi, saya yakin dengan kemampuan dan perangkat keamanan yang ada. Mengenai pendidikan, Kirana mendapatkan dispensasi khusus sebagai pelajar berprestasi. Istilahnya, bukan Kirana yang mengikuti jadwal sekolah, tapi sekolah yang mengikuti jadwal Kirana,” jelasnya. “Tidak hanya berprestasi sebagai crosser nasional, tetapi juga berprestasi pada cabang olah raga renang. Sebab, Kirana itu menjadi runner-up pada Porprov Jatim dan akan mewakili Jatim pada Pekan Olah Raga Nasional yang akan datang,” tambah Vela. *** Khafied Mulai Tebar Pesona Turut Hadir Dalam Acara Mottocross BANGKO – Meski selalu mengelak saat ditanya masalah Pilkada. Namun Khafied yang kini menjabat sebagai Sekda Merangin diam-diam mulai menebarkan pesona kepada masyarakat Merangin. Birokrat yang disebut-sebut bakal menjadi Kandidat kuat Cabup Merangin itu kemarin(7/9) hadir diacara kejuaraan Mottocross Sumatera Open di Desa Pulau Rengas Kecamatan Bangko Barat. Kehadiran Khafied memang mengundang banyak pertanyaan. Pasalnya, disaat semua tamu undangan datang dengan baju olahraga yang diberikan panitia termasuk Bupati Merangin Nalim. Mantan Sekwan Merangin itu malah datang dengan mengenakan baju koko serta peci hitam. Artinya apakah Khafied datang atas inisiatif sendiri atau diundang oleh panitia seperti tamu lainya. Terlepas dari itu, yang jelas acara Mottocross yang digelar tersebut pastinya dihadiri oleh ribuan masyarakat Merangin yang ingin menyaksikan para Crosser Nasional berlaga. Nah, moment datangnya ribuan warga tersebut yang tentunya bisa jadi dimanfaatkan oleh Khafied untuk menebarkan pesonanya alias mencuri simpati jelang Pilkada Merangin 2013 mendatang. Dilokasi acara, Khafied yang duduk tepat disamping Bupati Merangin itu beberapa kali kerap melempar senyum pada para penonton baik itu yang dikenalnya atupun mungkin tidak dikenalnya. Keberadaan Khafied dilokasi juga memang sempat menjadi perhatian penonton. Tidak berlebihan memang, sebab untuk kalangan masyarakat Merangin asal jawa, wajah dan nama Khafied memang tak asing lagi. Karena khafied dipercaya sebagai pembina paguyuban bernama Persatuan Kelompok Jawa Merangin (PKJM). Saat dikonfirmasi terkait kedatanganya ke acara tersebut, Khafied mengatakan, jika dirinya diajak oleh Bupati Merangin. ”Saya datang diajak Bupati, tadi kebetulan ada acara Halal Bihalal di Pemda, kemudian sesudah itu Bupati ngajak saya ke acara Crosser sekalian kami juga pergi Takziah. Lokasinya tak jauh dari tempat itu. Jadi kehadiran saya jangan dipersepsikan lain lah,” kata Khafied sembari tersenyum. Sementara ketua panitia Kejuaraan Crosser Barlef saat dikonfirmasi terkait kehadiran Khafied mengatakan, jika Khafied memang diundang oleh panitia untuk hadir diacara tersebut. ”Kalau berdasarkan sekertaris panitia, pak Sekda (Khafied) diundang. Panitia juga memberikan baju (kaos) olahraga. Namun apahak beliau (khafied) lupa memakainya atau memang tidak memakainya saya kurang tahu,” pungkas Barlef.(van/nag)