Powered By Blogger

Senin, 03 Januari 2011

seputar Bumi Tali Undang Tambang Teliti (Merangin)

Menilik Acara Pergantian tahun Baru 2011 DI Biduk Amo Merangin

Minim Penampilan kebudayaan Lokal, didominasi Adat Minang

Acara menyambut tahun baru 2011 yang diselenggarakan oleh Pemkab Merangin, dipusatkan di kawasan Biduk Amo, Ujung Tanjung, Pasar Bawah, Bangko, Sabtu (31/12). Menjelang detik-detik pergantian tahun , beberapa acara disuguhkan di lokasi tersebut. Nuansa minang mendominasi rangkaian acara. Maklum saja, pengisi acaranya didatangkan dari sana.

ANDI PRIMA PUTRA – Bangko


Suasana pada malam menjelang pergantian tahun di kawasan tersebut cukup semarak. Suara gamelan silih berganti dengan suara petasan dan juga kembang api.
Syair-syair lagu berjudul menunggu yang pernah dipopulerkan Sang Raja Dangdut, Rhoma Irama, pada malam tersebut disenandungkan oleh Bupati Merangin bersama istri, Sukmajaya Nalim. Tak ketinggalan Kapolres pun juga melantunkan tembang kesayangannya.
Sekda Khafid Moein,Sekwan Sibawaihi, unsur Muspida, para pejabat di lingkungan Pemkab Merangin, dan SKPD, BUMD, serta masyarakat sekitar.
Kali ini tema perayaan tahun baru 2011adalah”melalui tahun baru 2011, kita tingkatkan produktivitas, etika, dan budaya kerja melalui rasa kompak bersatu”.
Setelah kegiatan penyambutan oleh orang-orang bken merangin ini dilaksanakan, acara pun berlanjut dengan pergelaran berbagai kegiatan kesenian budaya.
Acaranya pun bervariasi, ada penampilan tari, vokal group, menyanyi dan berbagai kesenian tradisional lain. Ironisnya, berbagai kegiatan yang ditampilkan mendominasi seni kebudayaan dari nagari Minang, ada rabbab minang, tampilan nyayian kasidah dari kota padang, hingga artis cukup beken di nagari Mak Lepoh pun didatangkan untuk menghibur warga merangin.
Sementara penampilan seni budaya Merangin sendiri terlihat hanya beberapa penampilan saja. Lantas pertanyaannya dimana para seniman merangin saat ini?
“mana kesenian merangin? kok ndak nampak dari tadi?,”celoteh salah seorang penonton.
Tepat pukul 00.00, kembang api pun dinyalakan. Kilatan cahaya diiringi letupan berpedar di udara. Hampir semua titik, dihiasi kilatan cahaya. Suara terompet, sirine, klakson motor pun memecah kesunyian. "Selamat Tahun Baru", itulah kata yang keluar di malam tersebut.
Pantuan Radar Sarko, di beberapa lokasi, di antaranya perempatan Pasar Bawah, Bangko, Jembatan Layang, sekitar kawasan Kantin PKK, ramai oleh semarak cahaya kembang api. Tua, muda, berpasangan atau pun sendiri-sendiri, menyemut di jalan raya. Sekitar 15 menit berselang, hujan rintik-rintik, seakan mengiringi malam tahun baru. (**)


Kepsek Akui Suruh Murid Berciuman

Hasil Investigasi
Tim Disdik Merangin

BANGKO – Masih ingat kasus dugaan pemberian hukuman beradegan ciuman yang diberikan oleh Kepala Sekolah Dasar (SD) 74 di Desa Koto Rami Kecamatan Lembah Masurai beberapa waktu lalu.
Dugaan tersebut ternyata benar. Hal itu diketahui setelah pihak Dinas Pendidikan (Disdik) melakukan sidak ke sekolah tersebut.
Dari informasi yang didapat, Kepala SD 74 di Koto Rami Zu mengakui jika ia telah menghukum murid kelas VI di SD yang dipimpinnya.
Hukuman itu diberikan lantaran murid tersebut ribut di dalam kelas saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Saat itu, kelas yang diampunya adalah kelas VI. Surat pernyataan dibuat dan ditandatangani pada tanggal 14 Desember 2010.
“Memang benar kabar tersebut, dan kita sedang menindaklanjuti hasi laporan yang diberikan Kepala UPTD setempat,” Kabid Mentendik Bahari.
Dikatakan, dari hasil investigasi itu juga diketahui jika hukuman tidak mendidik itu sudah dilakukan Zu berkali-kali.”Bukan kelas VI saja, tapi pengakuan murid kelas tiga, dan kelas lima juga sama, kecuali kelas IV yang tidak pernah dihukumnya seperti itu,” sebutnya.
Menurut Bahari, kasus tersebut sudah disampaikan kepada kepala dinas. "Kadis mememerintahkan untuk membuat surat ke BKD dan tembusan ke Inspektorat. BKD adalah yang punya pegawai, kalau kita hanya sebagai struktur pembinaan dan pengawasan. Surat tersebut akan diserahkan hari ini (kemarin. red) atau kalau tidak ya besok (hari ini. red)," sebutnya.
Sementara itu, Jamhur Kepala UPTD lembah Mesurai saat dikonfirmasi seputar investigasi yang dilakukan mengatakan, pengakuan dari siswa, adegan ciuman yang dilakukan adalah di kening dan di pipi. "Untuk kelas V dilakukan sekitar bulan November 2010, sementara yang kelas VI di bulan Desember 2010. Tanggal pastinya tidak tahu," terangnya
Dijelaskan, pada Kamis (16/12) lalu, tim menanyakan kepada yang bersangkutan (Kepsek. red), guru-guru, murid, dan juga orangtua murid.
Ada lima poin hasil klarifikasi yang dilaporkan UPTD ke Matendik, pertama, dari hasil investigasi kepada yang bersangkutan, yang bersangkutan mengakui memang pernah melakukan tindakan tersebut (dibuktikan dengan surat pernyataan). Kedua, hasil investigasi ke majelis guru, semua guru mengaku tidak mengetahui adanya kejadian tersebut.
Ketiga, investigasi ke murid, hasilnya, semua siswa di kelas IV, V, dan VI mengakui bahwa peristiwa tersebut benar-benar terjadi. Keempat, dari 30 siswa yang menjadi korban, semuanya dapat memaafkan kesalahan yang dilakukan kepala sekolahnya.
Kelima, dari 30 orangtua murid yang anaknya menjadi korban, 21 orang dapat memaafkan kesalahan yang dibuat kepala sekolah, sedangkan sembilan orang lainnya menyatakan keberatan dan tidak puas.
Untuk diketahui, kasus ini mencuat atas laporan dari masyarakat dan juga guru ngaji di Desa Koto Rami. Sebelum mencuat, sudah diupayakan penyelesaian dengan cara musyawarah, namun berhubung masih ada orangtua yang masih resah, akhirnya kasus tersebut sampai juga ke Disdik Merangin.(and)

Nalim : 2011 Harus Lebih Baik

BANGKO – Derap langkah Merangin membangun dibawah kepemimpinan H Nalim terus dikumandangkan, perubahan demi perubahan terus dilakukan. Ditahun 2010 lalu, beberapa penghargaan dari Provinsi hingga Nasional selalu diraih oleh Merangin.
Untuk pertama kali juga, Merangin mampu meraih piala Adipura bahkan hingga dua kali berturut – turut piala bergengsi dibidang kebersihan itu diboyong ke Merangin.
Lalu bagaimana dengan 2011, Secara global saat menghadiri perayaan pergantian tahun baru 2010 ke 2011 Bupati memberikan motivasinya dengan selalu mengajak seluruh elemen masyarakat untuk selalu memberikan yang terbaik bagi diri sendiri maupun untuk negeri ini.
" 2011 harus lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, dengan meningkatkan semangat dan etos kerja maka kita telah menyumbangkan yang terbaik untuk Merangin ini hingga nantinya tercapai Merangin yang lebih maju," ujarnya saat menghadiri acara pergantian akhir tahun 2010 di Biduk Amo Pasar Bawah Bangko.
Dikatakan, 2010 tidak akan kembali lagi dan telah ditinggalkan,” Untuk mengingatnya, kita harus introspeksi apa yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya,” Lanjut Putra terbaik Merangin ini.
Introspeksi tersebut lanjutnya harus pada semua bidang, mulai dari kelakuan yang tidak baik. ” Jika 2010 penyakit masyarakat (pekat) seperti judi, miras, dan sejenisnya masih ada harus ditinggalkan, bagi wanita yang belum memakai penutup kepala (Jilbab-Red) bisa mengetahui betapa pentingnya memakai jilbab, agar nantinya sama-sama kita wujudkan Merangin yang lebih makmur dan religius,” Ucap Bupati.(and)