Powered By Blogger

Kamis, 16 Desember 2010

20 ABG sikat Gadis 13 Tahun

Gadis Belia Digilir 20 ABG

Sebanyak 12 Tersangka
Sudah Diamankan

ANDI PRIMA PUTRA-Merangin Jambi

BANGKO - Seorang siswi SMP berinisial Ns menjadi bulan-bulanan nafsu sekitar 20 pemuda di Kecamatan Tabir. Remaja belia yang baru menginjak usia 13 tahun itu digilir di berbagai tempat. Ironisnya, sebagian tersangka pelaku juga masih di bawah umur, bahkan rekan satu sekolahan Ns.
Kasus ini terkuak dari laporan Ns bersama orang tuanya ke Mapolres Merangin pada Senin (13/12) lalu. Begitu mendapat laporan, tim buser Polres bergerak cepat dan menangkap setidaknya 12 tersangka pelaku. Sampai tadi malam mereka masih diperiksa intensif.
Sementara itu, beberapa pemuda lagi yang diduga terlibat kasus persetubuhan dengan anak di bawah umur itu masih dalam perburuan. “Anggota masih di lapangan mengejar para tersangka pelaku,” kata Kasat Reskrim Polres Merangin AKP Muhlisin kepada Radar Sarko, kemarin (15/12)
Di hadapan petugas, Ns mengaku dipaksa melayani nafsu sekitar 20 pemuda Tabir dan sekitarnya itu sejak Juli lalu. Didampingi orang tuanya, Sukadi, warga Pasar Baru Tabir itu kemarin membeber nama-nama pemuda yang pernah mendurinya tersebut.
Lima di antara tersangka berhasil ditangkap dalam perburuan polisi di Kabupaten Bungo. Sebagian adalah mahasiswa, yakni Mz (20), asal Desa Sebahau; Am (20), asal Desa Tanah Lapang; dan Fa (21), warga Desa Tanah Lapang. Dua lainnya adalah pelajar asal Tanah Lapang, yakni Is (17), dan pelajar asal Dusun Baru yang baru berusia 16 tahun, berinisial Ra.
Sementara tujuh lainnya adalah Bar (18), pelajar asal Desa Mampun; Mar (17), pelajar Tambang Baru, Kecamatan Tabir Lintas, Bb (15), pelajar asal Mampun; Dd (16) pelajar asal Mampun; Kas (14), pelajar asal Mampun; Ta (18), pelajar asal Kampung Baru; Ks (18) pelajar asal Dusun Baru. Mereka ditangkap di rumah orang tua masing-masing.
Kepada polisi, Ns menceritakan kisah pilu yang menjadi aib keluarganya itu. Ia menjadi bulan-bulan para pemuda desa itu sejak berpacaran dengan salah satu di antara mereka, yakni Is. Pada Juli lalu, mereka berpacaran sampai lewat batas di salah satu kebun karet di Dusun Baru, Tabir.
Tanpa diketahui Ns, ternyata apa yang mereka lakukan direkam dengan kamera handphone oleh rekan Is. Rekaman “hot” itulah yang menjadi bahan pembuka hubungan layaknya suami isteri antara Ns dengan sekitar 20 pemuda itu.
Sebab, sekitar sepekan setelah itu, Ns bertemu Pr, teman Is yang kini masih dalam perburuan polisi. Ns lalu diajak main-main dengan kendaraan roda dua. Karena saling kenal Ns nurut.
Sepertinya ajakan itu sudah direncanakan dengan baik oleh Pr. Dia diajak ke sebuah pondok di dalam kebun karet di Dusun Baru. Di situ, Ns dirayu Pr untuk berhubungan badan. “Saya menolak,” tutur Ns saat diperiksa polisi.
Namun, Pr tak kehabisan akal. Kepada Ns dia mengaku memiliki video mesum antara Ns dengan Is. “Saya akhirnya terpaksa Ns menerima disetubuhi Pr,” ujarnya.
Singkat kisah, “sukses” Pr menjadi perbincangan hangat di kalangan anak muda Tabir. Beredar kabar bahwa Ns bisa diajak “gituan” asalkan tahu caranya. Itulah sebabnya maka Ns sampai menjadi bulan-bulanan nafsu para pemuda tersebut di berbagai tempat.
Dari keterangan Ns, sebagian besar dia diajak bersetubuh di dalam kebun. Di antaranya, kebun karet di Dusun Baru, di Dam Semayo, di kebun sawit Tambang Baru, Kecamatan Tabir Lintas.
Kapolres Merangin AKBP V Bagas Uji Nugroho mengatakan, ke-12 pelaku yang diduga menggarap NS ini masih diperiksa intensi. “Dari keterangan Ns, ada 20 orang pelaku. Delapan orang lagi masih dalam pengejaran,” kata Bagas. Para tersangka akan dijerat dengan undang-undang perlindungan anak.(and)

Sekolah Putus, Keluarga Shock

WAJAHNYA imut, mungil dan hitam manis. Tak heran bila banyak pemuda yang kesengsem dengan Ns. Semasa sekolah di salah satu SMP di Tabir, dia tidak begitu mencolok. Namun, di luar sekolah, sebagian pemuda sangat mengenal dara yang baru berusia 13 tahun dan sedang tumbuh mekar itu.
Ditemui di Mapolsek Tabir kemarin (15/12), Ns sesekali menunduk dengan muka sembab. Namun, dia menjawab pertanyaan petugas dengan lancar. Dia menuturkan dengan jelas bagaimana ia awalnya sampai berhubungan intim dengan pacarnya dan sejumlah pemuda di Tabir.
Orang tuanya, Sukadi, yang mendampingi, hanya menggeleng ketika diajak berbincang oleh Radar Sarko. “Nggak, nggak, saya gak mau diwawancarai,” katanya sambil mengalihkan wajahnya.
Dia mengaku shock dengan apa yang menimpa anak dan keluarganya. Wajahnya kusut dan tampak letih. Tetapi dia sabar menunggui anaknya selesai memberikan keterangan detil kepada polisi.
Radar Sarko juga sempat mendatangi rumah keluarga itu, tak jauh dari Mapolsek Tabir. Namun, rumah itu tertutup rapat. Lama diketuk, baru seorang ibu memperlihatkan wajahnya lewat jendela.
Namun dia enggan membuka pintu. Dia hanya menyebutkan bahwa suami dan anaknya masih di kantor polisi. “Saya gak ngerti masalahnya, yang tahu Bapak,” elaknya.
Seorang tetangga yang dimintai bantuan oleh Radar Sarko untuk menemui keluarga Ns, mencoba berbicara sebentar dengan pemilik rumah. Dengan sopan dia mengatakan bahwa ibunda Ns masih shock. “Belum bisa diajak ngomong, sebaiknya pulang saja. Jika ingin ngobrol dengan bapaknya saja,” katanya.
Sebelum kasus ini terkuak, Ns tercatat sebagai siswi kelas II SMPN 2 Merangin di Tabir. Tetapi, “Dia diberhentikan dari sejak dua bulan lalu, karena kasus ini,” ujar Kepala Sekolah SMPN 2 Nur Hasni menjawab Radar Sarko kemarin (15/12).
Katanya, ketika isu ulah Ns di luar sekolah merebak luas, ia bertindak cepat memanggil gadis manis tersebut. Dia memberikan dua pilihan: berhenti atau pindah.
Nur mengaku sama sekali tak menyangka Ns bisa terlibat kasus seperti itu. “Saya sangat kasihan, apalagi selama ini dia pernah bermasalah di sekolah,” lanjutnya. Katanya, prestasi Ns di sekolah sedang-sedang saja, tidak terlalu pintar, tetapi juga tidak bodoh.(and)


“Paling Lama Satu Menit”

BEBERAPA tersangka pelaku yang diduga ikut menggarap tubuh mungil Ns sepanjang siang kemarin dijaga ketat aparat di ruang tahanan Mapolsekta Bangko. Mereka dikurung di tempat tersebut karena saat ini sel tahanan Mapolres Merangin masih dalam renovasi.
Menariknya, di antara mereka mengaku tidak benar-benar memaksa Ns berhubungan intim sebab Ns tak keberatan melakukannya. Seperti dituturkan Dd, pelajar asal Mampun, Tabir, yang ikut digaruk polisi.
Dd mengaku pernah berhubungan intim dengan Ns atas kemauan Ns sendiri. Saat itu, kata Dd, dia baru mengalami kecelakaan sepeda motor sehingga kakinya sakit. Namun, dia pun lantas berangkat bersama Ns ke Dam Semayo.
“Lutut saya kan sakit, Pak, jadi dia (Ns) menyuruh saya tidur saja dengan posisi telentang dan celana terbuka,” ujar pemuda 16 tahun ini. Menurutnya, saat itu Ns tidak seperti terpaksa melakukannya. “Dia yang naik ke atas tubuh saya,” kata Dd.
Berapa lama mereka melakukan persetubuhan? Dd tersipu malu. “Paling hanya satu menit, Pak,” ujarnya. Tersangka lainnya mengaku pernah berhubungan dengan Ns bersama tiga temannya. “Sistemnya antrian, Pak. Setelah teman selesai “main”, disambung dengan teman lainnya,” ujarnya.
Namun, apa pun alasan mereka, para pelaku tetap akan dijerat dengan Pasal 81 Ayat (1) dan (2) UU No 23 Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak mengingat korban mereka masih di bawah umur. Ancamannya sampai 15 tahun penjara.(and)