Powered By Blogger

Senin, 03 Januari 2011

seputar Bumi Tali Undang Tambang Teliti (Merangin)

Menilik Acara Pergantian tahun Baru 2011 DI Biduk Amo Merangin

Minim Penampilan kebudayaan Lokal, didominasi Adat Minang

Acara menyambut tahun baru 2011 yang diselenggarakan oleh Pemkab Merangin, dipusatkan di kawasan Biduk Amo, Ujung Tanjung, Pasar Bawah, Bangko, Sabtu (31/12). Menjelang detik-detik pergantian tahun , beberapa acara disuguhkan di lokasi tersebut. Nuansa minang mendominasi rangkaian acara. Maklum saja, pengisi acaranya didatangkan dari sana.

ANDI PRIMA PUTRA – Bangko


Suasana pada malam menjelang pergantian tahun di kawasan tersebut cukup semarak. Suara gamelan silih berganti dengan suara petasan dan juga kembang api.
Syair-syair lagu berjudul menunggu yang pernah dipopulerkan Sang Raja Dangdut, Rhoma Irama, pada malam tersebut disenandungkan oleh Bupati Merangin bersama istri, Sukmajaya Nalim. Tak ketinggalan Kapolres pun juga melantunkan tembang kesayangannya.
Sekda Khafid Moein,Sekwan Sibawaihi, unsur Muspida, para pejabat di lingkungan Pemkab Merangin, dan SKPD, BUMD, serta masyarakat sekitar.
Kali ini tema perayaan tahun baru 2011adalah”melalui tahun baru 2011, kita tingkatkan produktivitas, etika, dan budaya kerja melalui rasa kompak bersatu”.
Setelah kegiatan penyambutan oleh orang-orang bken merangin ini dilaksanakan, acara pun berlanjut dengan pergelaran berbagai kegiatan kesenian budaya.
Acaranya pun bervariasi, ada penampilan tari, vokal group, menyanyi dan berbagai kesenian tradisional lain. Ironisnya, berbagai kegiatan yang ditampilkan mendominasi seni kebudayaan dari nagari Minang, ada rabbab minang, tampilan nyayian kasidah dari kota padang, hingga artis cukup beken di nagari Mak Lepoh pun didatangkan untuk menghibur warga merangin.
Sementara penampilan seni budaya Merangin sendiri terlihat hanya beberapa penampilan saja. Lantas pertanyaannya dimana para seniman merangin saat ini?
“mana kesenian merangin? kok ndak nampak dari tadi?,”celoteh salah seorang penonton.
Tepat pukul 00.00, kembang api pun dinyalakan. Kilatan cahaya diiringi letupan berpedar di udara. Hampir semua titik, dihiasi kilatan cahaya. Suara terompet, sirine, klakson motor pun memecah kesunyian. "Selamat Tahun Baru", itulah kata yang keluar di malam tersebut.
Pantuan Radar Sarko, di beberapa lokasi, di antaranya perempatan Pasar Bawah, Bangko, Jembatan Layang, sekitar kawasan Kantin PKK, ramai oleh semarak cahaya kembang api. Tua, muda, berpasangan atau pun sendiri-sendiri, menyemut di jalan raya. Sekitar 15 menit berselang, hujan rintik-rintik, seakan mengiringi malam tahun baru. (**)


Kepsek Akui Suruh Murid Berciuman

Hasil Investigasi
Tim Disdik Merangin

BANGKO – Masih ingat kasus dugaan pemberian hukuman beradegan ciuman yang diberikan oleh Kepala Sekolah Dasar (SD) 74 di Desa Koto Rami Kecamatan Lembah Masurai beberapa waktu lalu.
Dugaan tersebut ternyata benar. Hal itu diketahui setelah pihak Dinas Pendidikan (Disdik) melakukan sidak ke sekolah tersebut.
Dari informasi yang didapat, Kepala SD 74 di Koto Rami Zu mengakui jika ia telah menghukum murid kelas VI di SD yang dipimpinnya.
Hukuman itu diberikan lantaran murid tersebut ribut di dalam kelas saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Saat itu, kelas yang diampunya adalah kelas VI. Surat pernyataan dibuat dan ditandatangani pada tanggal 14 Desember 2010.
“Memang benar kabar tersebut, dan kita sedang menindaklanjuti hasi laporan yang diberikan Kepala UPTD setempat,” Kabid Mentendik Bahari.
Dikatakan, dari hasil investigasi itu juga diketahui jika hukuman tidak mendidik itu sudah dilakukan Zu berkali-kali.”Bukan kelas VI saja, tapi pengakuan murid kelas tiga, dan kelas lima juga sama, kecuali kelas IV yang tidak pernah dihukumnya seperti itu,” sebutnya.
Menurut Bahari, kasus tersebut sudah disampaikan kepada kepala dinas. "Kadis mememerintahkan untuk membuat surat ke BKD dan tembusan ke Inspektorat. BKD adalah yang punya pegawai, kalau kita hanya sebagai struktur pembinaan dan pengawasan. Surat tersebut akan diserahkan hari ini (kemarin. red) atau kalau tidak ya besok (hari ini. red)," sebutnya.
Sementara itu, Jamhur Kepala UPTD lembah Mesurai saat dikonfirmasi seputar investigasi yang dilakukan mengatakan, pengakuan dari siswa, adegan ciuman yang dilakukan adalah di kening dan di pipi. "Untuk kelas V dilakukan sekitar bulan November 2010, sementara yang kelas VI di bulan Desember 2010. Tanggal pastinya tidak tahu," terangnya
Dijelaskan, pada Kamis (16/12) lalu, tim menanyakan kepada yang bersangkutan (Kepsek. red), guru-guru, murid, dan juga orangtua murid.
Ada lima poin hasil klarifikasi yang dilaporkan UPTD ke Matendik, pertama, dari hasil investigasi kepada yang bersangkutan, yang bersangkutan mengakui memang pernah melakukan tindakan tersebut (dibuktikan dengan surat pernyataan). Kedua, hasil investigasi ke majelis guru, semua guru mengaku tidak mengetahui adanya kejadian tersebut.
Ketiga, investigasi ke murid, hasilnya, semua siswa di kelas IV, V, dan VI mengakui bahwa peristiwa tersebut benar-benar terjadi. Keempat, dari 30 siswa yang menjadi korban, semuanya dapat memaafkan kesalahan yang dilakukan kepala sekolahnya.
Kelima, dari 30 orangtua murid yang anaknya menjadi korban, 21 orang dapat memaafkan kesalahan yang dibuat kepala sekolah, sedangkan sembilan orang lainnya menyatakan keberatan dan tidak puas.
Untuk diketahui, kasus ini mencuat atas laporan dari masyarakat dan juga guru ngaji di Desa Koto Rami. Sebelum mencuat, sudah diupayakan penyelesaian dengan cara musyawarah, namun berhubung masih ada orangtua yang masih resah, akhirnya kasus tersebut sampai juga ke Disdik Merangin.(and)

Nalim : 2011 Harus Lebih Baik

BANGKO – Derap langkah Merangin membangun dibawah kepemimpinan H Nalim terus dikumandangkan, perubahan demi perubahan terus dilakukan. Ditahun 2010 lalu, beberapa penghargaan dari Provinsi hingga Nasional selalu diraih oleh Merangin.
Untuk pertama kali juga, Merangin mampu meraih piala Adipura bahkan hingga dua kali berturut – turut piala bergengsi dibidang kebersihan itu diboyong ke Merangin.
Lalu bagaimana dengan 2011, Secara global saat menghadiri perayaan pergantian tahun baru 2010 ke 2011 Bupati memberikan motivasinya dengan selalu mengajak seluruh elemen masyarakat untuk selalu memberikan yang terbaik bagi diri sendiri maupun untuk negeri ini.
" 2011 harus lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, dengan meningkatkan semangat dan etos kerja maka kita telah menyumbangkan yang terbaik untuk Merangin ini hingga nantinya tercapai Merangin yang lebih maju," ujarnya saat menghadiri acara pergantian akhir tahun 2010 di Biduk Amo Pasar Bawah Bangko.
Dikatakan, 2010 tidak akan kembali lagi dan telah ditinggalkan,” Untuk mengingatnya, kita harus introspeksi apa yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya,” Lanjut Putra terbaik Merangin ini.
Introspeksi tersebut lanjutnya harus pada semua bidang, mulai dari kelakuan yang tidak baik. ” Jika 2010 penyakit masyarakat (pekat) seperti judi, miras, dan sejenisnya masih ada harus ditinggalkan, bagi wanita yang belum memakai penutup kepala (Jilbab-Red) bisa mengetahui betapa pentingnya memakai jilbab, agar nantinya sama-sama kita wujudkan Merangin yang lebih makmur dan religius,” Ucap Bupati.(and)

Kamis, 30 Desember 2010

Berita Rencana Pembentukan Kabupaten Tabir

Pembentukan Kabupaten Tabir Kian Sentral

Muhtar : kami serius hendak dimekarkan

oleh Andi Prima Putra

BANGKO - Wacana pemekaran Kabupaten Tabir akhir – akhir ini kembali merebak dan semakin sentral dibicarakan warga Tabir. Sejatinya, wacana pemekaran Kabupaten Tabir yang terdiri dari 8 Kecamatan dengan jumlah penduduk lebih dari seratus ribu jiwa sudah mulai mencuat beberapa tahun terakhir. Para inisiator juga tak kenal lelah untuk mewujudkan cita-citanya, yang konon katanya untuk pemerataan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Tabir.
ini terbukti dengan diantarkannya hasil musyawarah bersama para Tokoh Masyarakat Tabir, Tokoh Agama, Adat dan pemuda yang dituangkan kedalam bentuk Proposal ke gedung DPRD dan Pemkab Merangin oleh salah seorang mantan Anggota DPRD Merangin utusan Tabir Muhtar Manja kemarin (29/12).
“proposal pemekaran sudah kita antarkan ke DPRD dan Pemerintah Daerah Kabupaten Merangin, kami berharap betul jika proposal tersebut akan ditindaklanjuti,”ujar Muhtar kepada radar sarko kemarin (29/12).
dikatakannya wacana pemekaran kabupaten Tabir ini sudah didengungkan beberapa tahun belakangan, namun mengingat berbagai persyaratan untuk pemekaran harus dipenuhi baru rampung pada akhir 2010 ini.
“pemekaran ini juga mengandung efek baik terhadap Kabupaten Merangin, jika terlaksana (pemekaran-Red) nantinya konsentrasi pembangunan bias mengarah ke Kecamatan Lain selain Tabir dan ini mempermudah percepatan pembangunan Merangin,”sebutnya.
Begitu juga dengan Tabir sendiri, rencana dimekarkannya bisa menambah nilai lebih dalam aspek kesejahteraan masyarakat khususnya yang nanti bergabung dengan Kabupaten Tabir.
Lantas bagaimana dengan kesiapan Tabir sendiri dalam memperjuankan pemekaran ini sindiri seperti biaya untuk membangun infra struktur, sarana prasarana, SDM serta kelengkapan pemerintahan lahinnya yang jelas-jelas membutuhkan biaya yang sangat besar. Bel;um lagi jika nanti Kabupaten Tabir, benar-benar berdiri apakah APBD nya cukup untuk membangun wilayahnya?
“masalah kesiapan tersebut sudah kita dudukkan bersama, dan sudah dituangkan dalam Proposal yang diajukan pada Pemerintah,”Tukasnya.
lebih lanjut Muhtar mengatakan pembentukan Kabupaten Tabir adalah titik awal pemerataan pembangunan diberbagai bidang sekaligus momentum mengejar ketertinggalan serta peningkatan kesejahteraan rakyat.(and)

Giliran OKP dan Mahasiswa Dukung
Pembentukan Kabupaten Tabir

Damsir : Tabir memang sudah layak mekar

BANGKO – rencana hendak dibentunya Kabupaten Tabir atas usulan para tokoh warga setempat mulai mendapatkan dukungan dari warga luar Tabir dan para Mahasiswa asal Tabir ini.
Ketua Gerakan Muda Pembangunan Indonesia (GMPI) Merangin Damsir Karim salah satunya, dia mengatakan jika Tabir dinilai memang layak untuk dimekarkan menjadi sebuah Kabupaten Baru.
“dalam aturan UU nomor 32 tahun 2004 tentang syarat pembentukan kabupaten baru, Tabir dan sekitarnya memang sudah layak dimekarkan,”Sebutnya kepada Radar Sarko kemarin (29/12).
Dalam UU tersebut katanya, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi,”salah satu syarat fisik pembentukan kabupaten adalah memiliki 5 kecamatan, dan Tabir saat ini sudah memiliki 8 kecamatan itu sudah lebih dari cukup,”Tukasnya.
Dikatakannya, sah-sah saja jika Tabir dimekarkan menjadi kabupaten baru, asalkan usulan ini memang aspirasi masyarakat Tabir.”bukan kepentingan suatu kelompok,”Tukasnya.
Tapi kalau memang mau dibentuk, lanjutnya haruslah melalui kajian yang mendalam,”Kalaupun tujuanya untuk mensejahterakan dan memajukan masyarakat mari kita dukung bersama. Namun perlu diingat adalah pemekaran ini untuk meningkatkan kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat keduabelah pihak (Tabir dan Kabupaten Merangin-Red)," kata Ketua GMPI ini.
Pembentukan Kabupaten Tabir juga mendapat dukungan dari kalangan pemuda, pelajar dan mahasiswa, khususnya yang berasal dari Tabir sekitarnya. Zulkifli, mahasiswa asal tabir ini mengatakan bahwa perjuangan pembentukan Kabupaten Tabir harus didukung habis-habisan. Sebab, perjuangan pembentukan Kabupaten Tabir ini murni untuk kepentingan masyarakat.
“Kita yakin, kalau Tabir terbentuk, maka kesejahteraan masyarakat bisa lebih baik, kami akan dukung sepenuhnya,” ujar pentolan aktifis merangin ini.
Wujud dari dukungan ini, Zulkifli dan rekan-rekan nya berencana untuk mendatangi Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Masyarakat (DPRD) Kabupaten Merangin,”kita memberikan dukungan kepada pemerintah dan DPRD guna menindaklanjuti usulan dari warga tabir tersebut,”Pungkasnya.(and)

Selasa, 28 Desember 2010

titik balik kehutanan 2010

118 Titik Api Selama 2010
62 Persen di Lahan APL

BANGKO – Ditahun 2010 ini sedikitnya ada 118 titik api (hot spot) yang tersebar di hutan dalam Kabupaten Merangin, namun titik api yang terbanyak ada dibulan Juli-Agustus, angka ini diperoleh per 15 Desember 2010.
Data tersebut sebagaimana yang disampaikan Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan Syafri melalui Kabid Rehabilitasi dan Pengendalian Hutan Syabarudin saat dikonfirmasi Radar Radar Sarko, kemarin (28/12).
Syabar menjelaskan, dari 118 titik api yang tercatat, 62 persen berada di lahan milik masyarakat atau area penggunaan lain (APL). Sementara, 38 persen titik api berada di luar lahan APL, bisa Hutan Produksi (HP) atau HTI (Hutan Tanaman Industri).
Titik api ini, lanjutnya, muncul karena pembukaan lahan yang dilakukan masyarakat. "Biasanya setelah membuka lahan yang akan dijadikan kebun, setelah menebang pohon, langkah berikutnya pasti membakarnya. Ini memang tidak bisa dihindarkan, karena belum ada cara lain untuk membersihkan lahan selain dibakar," ujar Syabar.
Hal ini, tambahnya, bisa dimaklumi, sebab untuk menanam palawija maupun padi, perlu lahan yang bersih. Jika akan ditanami karet atau sawit, bisa saja dibuat gang-gang, sehingga tidak perlu dibakar. "Kita juga selalu memberikan sosialisasi, sehingga bisa menimbulkan meluasnya kebakaran," ungkapnya.
Mengenai lokasi yang paling sering ditemukannya titik api, Syabar mengungkapkan ada di beberapa kecamatan, di antaranya, Kecamatan Tabir, Sungai Manau, Muara Siau, dan Tabir Ulu.
Apakah dari pembukaan lahan tersebut, pernah terjadi kebakaran hebat yang meluas ke daerah-daerah sekitarnya, atau kebun-kebun warga? Syabar menyatakan, selama ini belum pernah ada kejadian tersebut, dan belum ada pengaduan masyarakat bahwa lahan atau kebunnya terbakar.
"Selama ini, kami banyak menjumpai titik api yang sudah mati. Hal ini disebabkan, informasi ini diperoleh dari pantauan satelit NOA yang ada di Jambi. Setelah ada titik api, dari Jambi menginformasikan ke kabupaten melalui fax. Kami pun kemudian turun ke lokasi sesuai dengan koordinat yang diberikan. Sesampainya di lokasi, api sudah padam, dan di lokasi, juga tidak ditemukan pemilik lahannya," tutur Syabar.
Syabar menyatakan, munculnya titik api sangat dipengaruhi kondisi cuaca. Jika musim kemarau, maka hot spot akan banyak terdeteksi, karena memang banyak masyarakat yang memanfaatkan kondisi tersebut untuk membuka lahan baru. "Saat ini sudah mulai musim penghujan, jadi setelah tanggal 15 Desember 2010, hanya satu atau dua hot spot saja yang mungkin terdeteksi. Untuk memantau hal itu, dari Dibunhut juga melakukan patroli ke beberapa lokasi sambil memberikan sosialisasi jika ditemukan masyarakat yang sedang membuka lahan," pungkasnya. (and)

ABG Enak

Pelaku Pemerkosa Ns Ajukan Penangguhan Penahanan

Bagas : Proses Hukum Tetap Berlanjut

BANGKO -Sebanyak 12 orang pelaku yang diduga melakukan pemerkosaan terhadap Ns (13), hanya merasakan dinginnya bui selama 10 hari. Pasalnya, para pelaku ini sudah dibebaskan dari tahanan pada Sabtu (25/12) lalu. Dibebaskannya para pelaku ini karena orangtua dari masing-masing pelaku, mengajukan permohonan penangguhan.
Kapolres Merangin AKBP V Bagas Uji Nugroho membenarkan dibebaskannya para pelaku tersebut. "Permohonan penangguhan tersebut dibuat oleh orangtua masing-masing tersangka, dan atas dasar pertimbangan kemanusiaan," ujarnya kepada Radar Sarko, kemarin (26/12).
Bagas menjelaskan, pertimbangan kemanusiaan karena tersangka masih anak-anak dan masih sekolah. Selain itu, dalam permohonan penangguhan dilengkapi dengan surat jaminan dari beberapa tokoh masyarakat dan aparat desa setempat.
Surat pernyataan tersebut, lanjutnya, menyatakan bahwa, tersangka tidak akan melarikan diri, menghilangkan barang bukti, dan mengulangi perbuatannya. "Atas dasar itu, penyidik mengabulkan permohonan penangguhan tersebut," ungkap Bagas.
Bagaimana proses hukum terhadap para pelaku setelah mereka tidak lagi ditahan? Kapolres menyatakan, proses hukum akan terus berlanjut. Kepada para pelaku dikenakan wajib lapor setiap Senin dan Kamis. "Untuk tersangka lain yang belum tertangkap masih dicari polisi. Rencananya, aparat akan dibantu perangkat desa dan tokoh masyarakat setempat," tuturnya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Radar Sarko, 12 tersangka ini dibagi dua untuk penahanannya. Sebanyak tujuh orang ditahan di Polsek Bangko sementara lima orang lainnya dititipkan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Bangko.
Pantauan Radar Sarko, di Polsek Bangko, sekitar pukul 13.00, hanya ada dua orang yang berada di balik jeruji besi. Saat menanyakan kepada petugas jaga, mereka mengaku tidak mengetahui kapan para tersangka keluar. "Kemarin tidak piket, jadi tidak tahu. Selain itu, mereka kan tahanan Polres, di sini hanya dititipkan," ujar seorang petugas.
Radar Sarko kemudian mengkonfirmasi keberadaan lima tersangka yang ada di Lapas. Kalapas Bangko Abdul Aris melalui Plh Kepala Pengamanan LP (KPLP) Buchori, mengiyakan jika lima tahanan yang dititipkan, yaitu atas nama Bah, Kas, Bb, Rnd, dan Tam, sudah keluar. Kelima pelaku dikeluarkan dari Lapas pada Sabtu (25/12) sekitar pukul 20.00. "Yang datang adalah penyidik dari Polres dengan membawa surat penangguhan yang ditandatangani Kasatreskrim," ujarnya.
Seperti diketahui sebelumnya, Ns merupakan korban kasus pencabulan yang dilakukan oleh 20 orang warga didaerah Tabir dan sekitarnya, beberapa bulan lalu ia digilir oleh para pelaku, namun baru bulan ini (Desember-Red) Ns dan orang tuanya mendatangi Mapolres Merangin untuk melaporkan kasus yang menimpanya.
12 tersangka sudah ditahan namun sekarang mereka ditangguhkan penahanannya dengan alasan kemanusiaan.(and)

Kamis, 16 Desember 2010

20 ABG sikat Gadis 13 Tahun

Gadis Belia Digilir 20 ABG

Sebanyak 12 Tersangka
Sudah Diamankan

ANDI PRIMA PUTRA-Merangin Jambi

BANGKO - Seorang siswi SMP berinisial Ns menjadi bulan-bulanan nafsu sekitar 20 pemuda di Kecamatan Tabir. Remaja belia yang baru menginjak usia 13 tahun itu digilir di berbagai tempat. Ironisnya, sebagian tersangka pelaku juga masih di bawah umur, bahkan rekan satu sekolahan Ns.
Kasus ini terkuak dari laporan Ns bersama orang tuanya ke Mapolres Merangin pada Senin (13/12) lalu. Begitu mendapat laporan, tim buser Polres bergerak cepat dan menangkap setidaknya 12 tersangka pelaku. Sampai tadi malam mereka masih diperiksa intensif.
Sementara itu, beberapa pemuda lagi yang diduga terlibat kasus persetubuhan dengan anak di bawah umur itu masih dalam perburuan. “Anggota masih di lapangan mengejar para tersangka pelaku,” kata Kasat Reskrim Polres Merangin AKP Muhlisin kepada Radar Sarko, kemarin (15/12)
Di hadapan petugas, Ns mengaku dipaksa melayani nafsu sekitar 20 pemuda Tabir dan sekitarnya itu sejak Juli lalu. Didampingi orang tuanya, Sukadi, warga Pasar Baru Tabir itu kemarin membeber nama-nama pemuda yang pernah mendurinya tersebut.
Lima di antara tersangka berhasil ditangkap dalam perburuan polisi di Kabupaten Bungo. Sebagian adalah mahasiswa, yakni Mz (20), asal Desa Sebahau; Am (20), asal Desa Tanah Lapang; dan Fa (21), warga Desa Tanah Lapang. Dua lainnya adalah pelajar asal Tanah Lapang, yakni Is (17), dan pelajar asal Dusun Baru yang baru berusia 16 tahun, berinisial Ra.
Sementara tujuh lainnya adalah Bar (18), pelajar asal Desa Mampun; Mar (17), pelajar Tambang Baru, Kecamatan Tabir Lintas, Bb (15), pelajar asal Mampun; Dd (16) pelajar asal Mampun; Kas (14), pelajar asal Mampun; Ta (18), pelajar asal Kampung Baru; Ks (18) pelajar asal Dusun Baru. Mereka ditangkap di rumah orang tua masing-masing.
Kepada polisi, Ns menceritakan kisah pilu yang menjadi aib keluarganya itu. Ia menjadi bulan-bulan para pemuda desa itu sejak berpacaran dengan salah satu di antara mereka, yakni Is. Pada Juli lalu, mereka berpacaran sampai lewat batas di salah satu kebun karet di Dusun Baru, Tabir.
Tanpa diketahui Ns, ternyata apa yang mereka lakukan direkam dengan kamera handphone oleh rekan Is. Rekaman “hot” itulah yang menjadi bahan pembuka hubungan layaknya suami isteri antara Ns dengan sekitar 20 pemuda itu.
Sebab, sekitar sepekan setelah itu, Ns bertemu Pr, teman Is yang kini masih dalam perburuan polisi. Ns lalu diajak main-main dengan kendaraan roda dua. Karena saling kenal Ns nurut.
Sepertinya ajakan itu sudah direncanakan dengan baik oleh Pr. Dia diajak ke sebuah pondok di dalam kebun karet di Dusun Baru. Di situ, Ns dirayu Pr untuk berhubungan badan. “Saya menolak,” tutur Ns saat diperiksa polisi.
Namun, Pr tak kehabisan akal. Kepada Ns dia mengaku memiliki video mesum antara Ns dengan Is. “Saya akhirnya terpaksa Ns menerima disetubuhi Pr,” ujarnya.
Singkat kisah, “sukses” Pr menjadi perbincangan hangat di kalangan anak muda Tabir. Beredar kabar bahwa Ns bisa diajak “gituan” asalkan tahu caranya. Itulah sebabnya maka Ns sampai menjadi bulan-bulanan nafsu para pemuda tersebut di berbagai tempat.
Dari keterangan Ns, sebagian besar dia diajak bersetubuh di dalam kebun. Di antaranya, kebun karet di Dusun Baru, di Dam Semayo, di kebun sawit Tambang Baru, Kecamatan Tabir Lintas.
Kapolres Merangin AKBP V Bagas Uji Nugroho mengatakan, ke-12 pelaku yang diduga menggarap NS ini masih diperiksa intensi. “Dari keterangan Ns, ada 20 orang pelaku. Delapan orang lagi masih dalam pengejaran,” kata Bagas. Para tersangka akan dijerat dengan undang-undang perlindungan anak.(and)

Sekolah Putus, Keluarga Shock

WAJAHNYA imut, mungil dan hitam manis. Tak heran bila banyak pemuda yang kesengsem dengan Ns. Semasa sekolah di salah satu SMP di Tabir, dia tidak begitu mencolok. Namun, di luar sekolah, sebagian pemuda sangat mengenal dara yang baru berusia 13 tahun dan sedang tumbuh mekar itu.
Ditemui di Mapolsek Tabir kemarin (15/12), Ns sesekali menunduk dengan muka sembab. Namun, dia menjawab pertanyaan petugas dengan lancar. Dia menuturkan dengan jelas bagaimana ia awalnya sampai berhubungan intim dengan pacarnya dan sejumlah pemuda di Tabir.
Orang tuanya, Sukadi, yang mendampingi, hanya menggeleng ketika diajak berbincang oleh Radar Sarko. “Nggak, nggak, saya gak mau diwawancarai,” katanya sambil mengalihkan wajahnya.
Dia mengaku shock dengan apa yang menimpa anak dan keluarganya. Wajahnya kusut dan tampak letih. Tetapi dia sabar menunggui anaknya selesai memberikan keterangan detil kepada polisi.
Radar Sarko juga sempat mendatangi rumah keluarga itu, tak jauh dari Mapolsek Tabir. Namun, rumah itu tertutup rapat. Lama diketuk, baru seorang ibu memperlihatkan wajahnya lewat jendela.
Namun dia enggan membuka pintu. Dia hanya menyebutkan bahwa suami dan anaknya masih di kantor polisi. “Saya gak ngerti masalahnya, yang tahu Bapak,” elaknya.
Seorang tetangga yang dimintai bantuan oleh Radar Sarko untuk menemui keluarga Ns, mencoba berbicara sebentar dengan pemilik rumah. Dengan sopan dia mengatakan bahwa ibunda Ns masih shock. “Belum bisa diajak ngomong, sebaiknya pulang saja. Jika ingin ngobrol dengan bapaknya saja,” katanya.
Sebelum kasus ini terkuak, Ns tercatat sebagai siswi kelas II SMPN 2 Merangin di Tabir. Tetapi, “Dia diberhentikan dari sejak dua bulan lalu, karena kasus ini,” ujar Kepala Sekolah SMPN 2 Nur Hasni menjawab Radar Sarko kemarin (15/12).
Katanya, ketika isu ulah Ns di luar sekolah merebak luas, ia bertindak cepat memanggil gadis manis tersebut. Dia memberikan dua pilihan: berhenti atau pindah.
Nur mengaku sama sekali tak menyangka Ns bisa terlibat kasus seperti itu. “Saya sangat kasihan, apalagi selama ini dia pernah bermasalah di sekolah,” lanjutnya. Katanya, prestasi Ns di sekolah sedang-sedang saja, tidak terlalu pintar, tetapi juga tidak bodoh.(and)


“Paling Lama Satu Menit”

BEBERAPA tersangka pelaku yang diduga ikut menggarap tubuh mungil Ns sepanjang siang kemarin dijaga ketat aparat di ruang tahanan Mapolsekta Bangko. Mereka dikurung di tempat tersebut karena saat ini sel tahanan Mapolres Merangin masih dalam renovasi.
Menariknya, di antara mereka mengaku tidak benar-benar memaksa Ns berhubungan intim sebab Ns tak keberatan melakukannya. Seperti dituturkan Dd, pelajar asal Mampun, Tabir, yang ikut digaruk polisi.
Dd mengaku pernah berhubungan intim dengan Ns atas kemauan Ns sendiri. Saat itu, kata Dd, dia baru mengalami kecelakaan sepeda motor sehingga kakinya sakit. Namun, dia pun lantas berangkat bersama Ns ke Dam Semayo.
“Lutut saya kan sakit, Pak, jadi dia (Ns) menyuruh saya tidur saja dengan posisi telentang dan celana terbuka,” ujar pemuda 16 tahun ini. Menurutnya, saat itu Ns tidak seperti terpaksa melakukannya. “Dia yang naik ke atas tubuh saya,” kata Dd.
Berapa lama mereka melakukan persetubuhan? Dd tersipu malu. “Paling hanya satu menit, Pak,” ujarnya. Tersangka lainnya mengaku pernah berhubungan dengan Ns bersama tiga temannya. “Sistemnya antrian, Pak. Setelah teman selesai “main”, disambung dengan teman lainnya,” ujarnya.
Namun, apa pun alasan mereka, para pelaku tetap akan dijerat dengan Pasal 81 Ayat (1) dan (2) UU No 23 Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak mengingat korban mereka masih di bawah umur. Ancamannya sampai 15 tahun penjara.(and)

Rabu, 08 Desember 2010

catatan harianku

hari ini rabu (7/12) aku kembali membuat diriku sindiri kesal, bagaimana tidak, apa yang aku giring dan aku beritakan beberapa waktu yang lalu tak ada artinya saat eksekusi Mardiantoro tak bisa ku liput.

hanya satu kata yang bisa aku ungkapkan "HUHHHH"aku kebobolan lagi???????

ditambah dengan berita Penipuan berkedok SMS Nomornya tak aku dapatkan,,,betapa lemahnya data yang aku miliki,,,,tapi,,,biarlah,,waktu tak akan bisa diputar kembali,,,cukup bagiku berleha-leha,,kedepan aku harus lebih gesit dari saat ini.

disisi lain,semua kesalahan yang aku buat hari ini juga disebabkan atas ketidak sengajaanku,,hanya gara-gara aku berangkat ke Desa bedeng rejo untuk meliput suatu yang sebenarnya tidak terlalu penting,,,,hanya penemuan Bunga Langka Replesia saja aku membuat kesalahan Fatal.......................

kini aku hanya bisa meminta maaf terhadap diriku sendiri,,,tak ada yang bisa disalahkan selain dirisendiri,,,,,,,,,,maaf,,,maaf,,,,,,,,,,,,

Kamis, 02 Desember 2010

Sebuah Cerita Untuk Dihayati

Sebuah cerita yang sangat haru,,,bagus untuk dibaca dan dihayati

dikutif dari sebuah cerita
nyata didaerah Irlandia Utara

Jangan Benci Aku Maa,,,
Dua puluh tahun yang lalu saya melahirkan seorang anak laki-laki, wajahnya lumayan tampan namun terlihat agak bodoh. Sam, suamiku, memberinya nama Eric. Semakin lama semakin nampak jelas bahwa anak ini memang agak terbelakang. Saya berniat memberikannya kepada orang lain saja untuk dijadikan budak atau pelayan. Namun Sam mencegah niat buruk itu. Akhirnya terpaksa saya membesarkannya juga. Di tahun kedua setelah Eric dilahirkan saya pun melahirkan kembali seorang anak perempuan yang cantik mungil. Saya menamainya Angelica. Saya sangat menyayangi Angelica, demikian juga Sam. Seringkali kami mengajaknya pergi ke taman hiburan dan membelikannya pakaian anak-anak yang indah-indah. Namun tidak demikian halnya dengan Eric. Ia hanya memiliki beberapa stel pakaian butut. Sam berniat membelikannya, namun saya selalu melarangnya dengan dalih penghematan uang keluarga. Sam selalu menuruti perkataan saya.
Saat usia Angelica 2 tahun Sam meninggal dunia. Eric sudah berumur 4 tahun kala itu. Keluarga kami menjadi semakin miskin dengan hutang yang semakin menumpuk. Akhirnya saya mengambil tindakan yang akan membuat saya menyesal seumur hidup. Saya pergi meninggalkan kampung kelahiran saya beserta Angelica. Eric yang sedang tertidur lelap saya tinggalkan begitu saja. Kemudian saya tinggal di sebuah gubuk setelah rumah kami laku terjual untuk membayar hutang. Setahun, 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun.. telah berlalu sejak kejadian itu.
Saya telah menikah kembali dengan Brad, seorang pria dewasa. Usia Pernikahan kami telah menginjak tahun kelima. Berkat Brad, sifat-sifat buruk saya yang semula pemarah, egois, dan tinggi hati, berubah sedikit demi sedikit menjadi lebih sabar dan penyayang. Angelica telah berumur 12 tahun dan kami menyekolahkan dia di asrama putri sekolah perawatan. Tidak ada lagi yang ingat tentang Eric dan tidak ada lagi yang mengingatnya.
Sampai suatu malam. Malam di mana saya bermimpi tentang seorang anak. Wajahnya agak tampan namun tampak pucat sekali. Ia melihat ke arah saya. Sambil tersenyum ia berkata, “Tante, Tante kenal mama saya? Saya lindu cekali pada Mommy!” Setelah berkata demikian ia mulai beranjak pergi, namun saya menahannya, “Tunggu…, sepertinya saya mengenalmu.
Siapa namamu anak manis?”
“Nama saya Elic, Tante.”
“Eric? Eric… Ya Tuhan! Kau benar-benar Eric?”
Saya langsung tersentak dan bangun. Rasa bersalah, sesal dan berbagai perasaan aneh lainnya menerpa diri saya saat itu juga. Tiba-tiba terlintas kembali kisah ironis yang terjadi dulu seperti sebuah film yang diputar dikepala saya. Baru sekarang saya menyadari betapa jahatnya perbuatan saya dulu.Rasanya seperti mau mati saja saat itu. Ya, saya harus mati…, mati…, mati… Ketika tinggal seinchi jarak pisau yang akan saya goreskan ke pergelangan tangan, tiba-tiba bayangan Eric melintas kembali di pikiran saya. Ya Eric, Mommy akan menjemputmu Eric…
Sore itu saya memarkir mobil biru saya di samping sebuah gubuk, dan Brad dengan pandangan heran menatap saya dari samping.
“Mary, apa yang sebenarnya terjadi?”
“Oh, Brad, kau pasti akan membenciku setelah saya menceritakan hal yang telah saya lakukan dulu.” tTpi aku menceritakannya juga dengan terisak-isak. ..
Ternyata Tuhan sungguh baik kepada saya. Ia telah memberikan suami yang begitu baik dan penuh pengertian. Setelah tangissaya reda, saya keluar dari mobil diikuti oleh Brad dari belakang. Mata saya menatap lekat pada gubuk yang terbentang dua meter dari hadapan saya. Saya mulai teringat betapa gubuk itu pernah saya tinggali beberapa bulan lamanya dan Eric.. Eric… Saya meninggalkan Eric di sana 10 tahun yang lalu. Dengan perasaan sedih saya berlari menghampiri gubuk tersebut dan membuka pintu yang terbuat dari bambu itu. Gelap sekali… Tidak terlihat sesuatu apa pun! Perlahan mata saya mulai terbiasa dengan kegelapan dalam ruangan kecil itu. Namun saya tidak menemukan siapapun juga di dalamnya. Hanya ada sepotong kain butut tergeletak di lantai tanah.
Saya mengambil seraya mengamatinya dengan seksama… Mata mulai berkaca-kaca, saya mengenali potongan kain tersebut sebagai bekas baju butut yang dulu dikenakan Eric sehari-harinya. .. Beberapa saat kemudian, dengan perasaan yang sulit dilukiskan, saya pun keluar dari ruangan itu… Air mata saya mengalir
dengan deras. Saat itu saya hanya diam saja. Sesaat kemudian saya dan Brad mulai menaiki mobil untuk meninggalkan tempat tersebut. Namun, saya melihat seseorang di belakang mobil kami. Saya sempat kaget sebab suasana saat itu gelap sekali. Kemudian terlihatlah wajah orang itu yang demikian kotor. Ternyata ia seorang wanita tua. Kembali saya tersentak kaget manakala ia tiba-tiba menegur saya dengan suaranya yang parau.
“Heii…! Siapa kamu?! Mau apa kau kemari?!”
Dengan memberanikan diri, saya pun bertanya, “Ibu, apa ibu kenal dengan seorang anak bernama Eric yang dulu tinggal di sini?” Ia menjawab, “Kalau kamu ibunya, kamu sungguh perempuan terkutuk! Tahukah kamu, 10 tahun yang lalu sejak kamu meninggalkannya di sini, Eric terus menunggu ibunya dan memanggil, ‘Mommy…, mommy!’ Karena tidak tega, saya terkadang memberinya makan dan mengajaknya tinggal Bersama saya. Walaupun saya orang miskin dan hanya bekerja sebagai pemulung sampah, namun saya tidak akan meninggalkan anak saya seperti itu! Tiga bulan yang lalu Eric meninggalkan secarik kertas ini. Ia belajar menulis setiap hari selama bertahun-tahun hanya untuk menulis ini untukmu…”
Saya pun membaca tulisan di kertas itu…
“Mommy, mengapa Mommy tidak pernah kembali lagi…?
Mommy marah sama Eric, ya? Mom, biarlah Eric yang pergi saja, tapi Mommy harus berjanji kalau Mommy tidak akan marah lagi sama Eric. Bye, Mom…” Saya menjerit histeris membaca surat itu.
“Bu, tolong katakan… katakan di mana ia sekarang? Saya berjanji akan meyayanginya sekarang! Saya tidak akan meninggalkannya lagi, Bu! Tolong katakan..!!”
Brad memeluk tubuh saya yang bergetar keras.
“Nyonya, semua sudah terlambat. Sehari sebelum nyonya datang, Eric telah meninggal dunia. Ia meninggal di belakang gubuk ini. Tubuhnya sangat kurus, ia sangat lemah. Hanya demi menunggumu ia rela bertahan di belakang gubuk ini tanpa ia berani masuk ke dalamnya. Ia takut apabila Mommy-nya datang, Mommy-nya akan pergi lagi bila melihatnya ada di dalam sana … Ia hanya berharap dapat melihat Mommy-nya dari belakang gubuk ini… Meskipun hujan deras, dengan kondisinya yang lemah ia terus bersikeras menunggu Nyonya di sana .
Nyonya,dosa anda tidak terampuni!”
Saya kemudian pingsan dan tidak ingat apa-apa lagi. (kisah nyata di irlandia utara)